“Poasa-asa, Pohamba-hamba”
Assalamualaikum,,,
Kali ini saya ingin berbagi tulisan yang inshaallah berguna. Seperti yang kita ketahui
bahasa merupakan warisan identitas suatu suku atau bangsa. Dengan bahasa maka ikatan antara satu individu menjadi lebih kuat dalam suatu persaudaraan. Begitu pula dengan
masyarakat wakatobi yang memiliki bahasa yang mengikat. Wakatobi terdiri dari 4 pulau
besar yaitu Wanci, Kaledupa, Tomia, Binongko yang merupakan singkatan dari
wakatobi. Di wakatobi pada umumnya berbahasa sama, tetapi pada tiap pulau
berbeda dialek, nada, dan tempo, serta ada beberapa kosakata yang berbeda. Misalnya
saya yang berasal dari pulau Tomia mamiliki dialek bahasa yang yang agak
berbeda, tetapi pada umumnya masyarakat pada keempat pulau tersebut bisa saling
memahami antara satu pulau dengan pulau lainnya.
Sejak kecil saya sangat tertarik
dengan bahasa wakatobi, karena mengingat latar belakang keluarga saya, ibu saya belasteran Wanci-Tomia, nenek dari ibu saya bersal dari kaledupa serta
kawan-kawan saya banyak dari binongko. Karena latar belakang keluarga dan
lingkungan itulah membuat saya sering berinteraksi bahasa dengan saudara saya
dari Wanci, Kaledupa dan Binongko. Oleh karena keunikan bahasa itulah
saya menjadi sangat tertarik mempelajari bahasa wakatobi. Namun
seiring perkembangan zaman bahasa yang saya sering gunakan perlahan-lahan mulai bergeser serta banyak kosakata yang hilang, salah satu faktornya
adalah pengaruh bahasa indonesia, sehingga bahasa wakatobi cenderung banyak
bercampur dengan bahasa indonesia. Bahasa indonesia yang sering bercampur dalam
bahasa Tomia sehari-hari dikhawatirkan bisa menghilangkan bahasa asli. Telah
banyak kosa kata bahasa asli Tomia yang sudah tidak dimengerti atau diketahui generasi
muda saat ini.
Atas kepedulian terhadap
bahasa Tomia inilah yang menjadi perhatian saya dalam menulis blog kali ini.
Saya telah mengumpulkan kosa kata yang hampir hilang atau mungkin sudah hilang
dengan bertanya kepada orang-orang tua. Sebenarnya masih sangat banyak kosa kata yang belum saya kumpulkan. Karena keterbatasan saya sehingga hanya beberapa kosakata yang bisa saya kumpulkan. Walaupun tidak banyak yang bisa saya perbuat tetapi inilah bentuk kepedulian saya terhadap bahasa Tomia. Berikut beberapa kosakata yang sudah
jarang terdengar dilingkungan masyarakat, semoga bermanfaat dan menambah wawasan
serta pengetahuan kita.
~BAHASA TOMIA~
.Kosakata yang terancam punah.
·
asa pa’a ; satu tangkai kelapa
·
babi ; bokuu
·
batu faa ; batu korek
·
buani : jaring / jala
·
bulusa : baskom tanah liat
·
duka-duka ; denyut-denyut
·
elang
; bunia
·
eru- eru : ragu-ragu
·
fa’u ; sejenis tali dari kayu
·
fao-fao : terlelap
·
farafuju : sekrup
·
fo’ou ; baru
·
fose
; berkembang
·
galaga ; balok kayu vertikal pada rumah
panggung/gode-gode.
·
galojo ; banyak makan.
·
gangga ; kental
·
guci
; bosu
·
haebu ; rahasia
·
hafio ; ganja
·
hafioa : percikan
·
heansa ; terkam
·
hekansanga ; lelucon/pepatah/istilah
·
helufa ; kutu bantal/ kutu busuk
·
hepanti ; memakai lipstik
·
hepora ; tunangan
·
hekavovo = bersiul
·
hetirai ; menginap/menumpang di rumah orang
·
holampi/olampi ; jamur
·
homulu ; kesemutan
·
honguppa’o ; proses ketindisan dalam tidur ada kalanya sulit bernafas
· Hongoto : Jerit
· Hongoto : Jerit
·
hulu ; getah
·
humbuni ; menikah paksa (melalui ancaman)
·
indoiho ; belum
·
issala ; leluhur
·
jampu : tambal
· jangka(waha)/fongka(tongano)/dambai(timu) =
sisir
·
jangkrik
; manubaha
·
jeruk purut ; munte puru
·
jurang
; pimpi
·
kabusoka ; emosi
·
kakalo,e
; pasung
·
kakatua
hijau ; karenga
·
kala
jengking ; oliha
·
kalomu ; sandal kayu
·
kana inunu ; sesuatu yang berharga
·
kapa’a-pa’a ; bintang laut
·
karoro ; layar yang terbuat dari daun
·
katoppa’a ; pikun
·
kaulalinda ; benalu
·
kaule : sorban
·
kawati ; suku yang ada di tomia
(waha,tongano,timu)
·
kene lua ; anak yatim piatu.
·
kitai ; curiga
·
koa ; persahabatan
·
koho : bangau
·
koloko ; sampan khas suku bajo, digunakan
sebagai pencari ikan tuna.
·
kulu-kulu; bubuh kecil
. Kodok = tumbekeke
·
kunag-kunag;
tindoa
·
kuningan ; riti
·
kurang
; kae
·
kurusefa : polio
·
la’gi , dadi ; subur
·
laku ; musang
·
Lua : Yatim Piatu
·
lalua ; wabah kolera
·
lambarako ; lempar tali/mengulurkan tali
·
lara ; tenar
·
latuh/fusese ; sejenis rumput laut
·
leko-leko
; keris
·
lelepa ; sejenis sandal tradisional yang
terbuat dari dahan kelapa.
·
limba ; masuk
·
lintah
; unnuai
·
loi’ya : jahe
·
lolabi ; rencong
·
lolako ; linggis besar, (pontu = linggis
kecil)
·
loloa ; perahu sesajen
·
mahafio ; pengguna ganja
·
malambu : dermawan
· miam-miana : sekarang
· miam-miana : sekarang
·
marefu ; sedih
·
mbaule-ule ; tumbuh susah
·
mearefu : cerdas
·
melampa ; jarang-jarang
·
memindahkah ; hinsune/poindanne.
·
merpati
; jara-jara
·
mododoro ; gemas
·
mohakki ; cemburu
·
moila ; liar
·
mokiki ; ngilu
·
moporo ; rasa berat
·
morommata ; rasa curiga (apabila melihat orang
yang memiliki barang sama seperti barang yg telah hilang)
·
morongga ; rasa sedih (seperti patah hati).
·
morossina ; irih
·
nguhu ; arang hitam
·
ngusu sangga ; bibir sumbing
·
no sa’a na raha ; bersimbah darah
·
onitu lawa : gema
·
ora dao ; emosian
·
pado ; redup
·
pajoma ; kompas
·
pakuta ; sendi
·
pale sukke ; potong miring/serong
·
pandanga ; tombak
·
pasombo ; pingitan
·
paus
; bungkulafa
·
piditi ; panah
·
pitara
; mantra
·
podadanne ; tawar menawar
·
pokoki ; bergesek
·
polanggosi ; saling berkunjung
·
polio ; menjemput
·
pomisiraha ; berkerabat
·
pondaka-ndaka ; jalan berduaan
·
pongaroie ; ketika kita memancing, kemudian
ikan yng kita dapat tinggal separuh, karena dimakan ikan yang lebih besar.
·
punto ; sejenis benang terbuat dari kayu
·
rahali ; meja baca al-quran
·
rai ; boneka penjaga kebun
·
rohe ; jodoh
·
sabonsabo ; tumpah-tumpah
·
sapeo ; topi
·
sengka : patri
·
simbbiti : sepakat
·
simpi ; bingkai
·
sippa ; potong/belah
·
sippada ; sejenis pedang arab
·
sippati ; batas/patokan
·
sokko ; sesak
·
sompiri ; membludak
·
sondo ; buram
·
soomie : sumbat
·
suasa ; emas merah (campuran tembaga dan emas)
·
suba
; sulam
·
sukun
; bakara
·
tafunuofo ; sayur
·
tambah
; tubari
·
tara ; tali yang terbuat dari akar
·
tarafuju ; kekar
·
tarik gou-gou ; bambu gila
·
temba : ruang tengah
·
tobaro ; tepung sagu
·
toho ; besar
·
tokkuli ; melepuh
·
tompa ; pindah tempat
·
tulambaraka ; serambih
·
turukkumoho ; hewan yang hidup menempel di
tebing (sejenis kerang2ngan)
·
ubur
ubur; padop-pado
· uttu-uttu : mengeluh
· uttu-uttu : mengeluh
·
ukir
; gaganja
·
umokka
; sejenis nyamuk
·
uo ; tanjung
·
wande wakampopo ; angin tenggara
Silahkan tulis komentar dibawah ini jika pembaca mengetahui beberapa kosakata yang hilang atau hampir punah. Serta
jika ada kesalahan dalam penulisan silahkan di beri kritik dan sarannya, terimkasih semoga
bermanfaat. Semoga bahasa daerah kita tetap lestari...