Jumat, 02 Februari 2018

Kamus Bahasa Tomia Zaman Dulu

“Poasa-asa, Pohamba-hamba”
Assalamualaikum,,,
 Kali ini saya ingin berbagi tulisan yang inshaallah berguna. Seperti yang kita ketahui bahasa merupakan warisan identitas suatu suku atau bangsa. Dengan bahasa maka ikatan antara satu individu menjadi lebih kuat dalam suatu persaudaraan. Begitu pula dengan masyarakat wakatobi yang memiliki  bahasa yang mengikat. Wakatobi terdiri dari 4 pulau besar yaitu Wanci, Kaledupa, Tomia, Binongko yang merupakan singkatan dari wakatobi. Di wakatobi pada umumnya berbahasa sama, tetapi pada tiap pulau berbeda dialek, nada, dan tempo, serta ada beberapa kosakata yang berbeda. Misalnya saya yang berasal dari pulau Tomia mamiliki dialek bahasa yang yang agak berbeda, tetapi pada umumnya masyarakat pada keempat pulau tersebut bisa saling memahami antara satu pulau dengan pulau lainnya.
 Sejak kecil saya sangat tertarik dengan bahasa wakatobi, karena mengingat latar belakang keluarga saya, ibu saya belasteran Wanci-Tomia, nenek dari ibu saya bersal dari kaledupa serta kawan-kawan saya banyak dari binongko. Karena latar belakang keluarga dan lingkungan itulah membuat saya sering berinteraksi bahasa dengan saudara saya dari Wanci, Kaledupa dan Binongko. Oleh karena keunikan bahasa itulah saya menjadi sangat tertarik mempelajari bahasa wakatobi. Namun seiring perkembangan zaman bahasa yang saya sering gunakan perlahan-lahan mulai bergeser serta banyak kosakata yang hilang, salah satu faktornya adalah pengaruh bahasa indonesia, sehingga bahasa wakatobi cenderung banyak bercampur dengan bahasa indonesia. Bahasa indonesia yang sering bercampur dalam bahasa Tomia sehari-hari dikhawatirkan bisa menghilangkan bahasa asli. Telah banyak kosa kata bahasa asli Tomia yang sudah tidak dimengerti atau diketahui generasi muda saat ini.
 Atas kepedulian terhadap bahasa Tomia inilah yang menjadi perhatian saya dalam menulis blog kali ini. Saya telah mengumpulkan kosa kata yang hampir hilang atau mungkin sudah hilang dengan bertanya kepada orang-orang tua. Sebenarnya masih sangat banyak kosa kata yang belum saya kumpulkan. Karena keterbatasan saya  sehingga hanya beberapa kosakata yang bisa saya kumpulkan. Walaupun tidak banyak yang bisa saya perbuat tetapi inilah bentuk kepedulian saya terhadap bahasa Tomia. Berikut beberapa kosakata yang sudah jarang terdengar dilingkungan masyarakat, semoga bermanfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan kita.

~BAHASA TOMIA~
.Kosakata yang terancam punah.

·        asa pa’a ; satu tangkai kelapa
·        babi ; bokuu
·        batu faa ; batu korek
·        buani : jaring / jala
·        bulusa : baskom tanah liat
·        duka-duka ; denyut-denyut
·        elang  ; bunia
·        eru- eru : ragu-ragu
·        fa’u ; sejenis tali dari kayu
·        fao-fao : terlelap
·        farafuju : sekrup
·        fo’ou ; baru
·        fose  ; berkembang
·        galaga ; balok kayu vertikal pada rumah panggung/gode-gode.
·        galojo ; banyak makan.
·        gangga ; kental
·        guci   ; bosu
·        haebu ; rahasia
·        hafio ; ganja
·        hafioa : percikan
·        heansa ; terkam
·        hekansanga ; lelucon/pepatah/istilah
·        helufa ; kutu bantal/ kutu busuk
·        hepanti ; memakai lipstik
·        hepora ; tunangan
·        hekavovo = bersiul
·        hetirai ; menginap/menumpang di rumah orang
·        holampi/olampi ; jamur
·        homulu ; kesemutan
·        honguppa’o ; proses ketindisan dalam tidur ada kalanya sulit bernafas
·        Hongoto : Jerit
·        hulu ; getah
·        humbuni ; menikah paksa (melalui ancaman)
·        indoiho ; belum
·        issala ; leluhur
·        jampu : tambal
·       jangka(waha)/fongka(tongano)/dambai(timu) = sisir
·        jangkrik ; manubaha
·        jeruk purut ; munte puru
·        jurang ; pimpi
·        kabusoka ; emosi
·        kakalo,e ; pasung
·        kakatua hijau ; karenga
·        kala jengking ; oliha
·        kalomu ; sandal kayu
·        kana inunu ; sesuatu yang berharga
·        kapa’a-pa’a ; bintang laut
·        karoro ; layar yang terbuat dari daun
·        katoppa’a ; pikun
·        kaulalinda ; benalu
·        kaule : sorban
·        kawati ; suku yang ada di tomia (waha,tongano,timu)
·        kene lua ; anak yatim piatu.
·        kitai ; curiga
·        koa ; persahabatan
·        koho : bangau
·        koloko ; sampan khas suku bajo, digunakan sebagai pencari ikan tuna.
·        kulu-kulu; bubuh kecil
. Kodok = tumbekeke
·        kunag-kunag; tindoa
·        kuningan ; riti
·        kurang ; kae
·        kurusefa : polio
·        lagi , dadi ; subur
·        laku ; musang
·        Lua : Yatim Piatu
·        lalua ; wabah kolera
·        lambarako ; lempar tali/mengulurkan tali
·         lara ; tenar
·        latuh/fusese ; sejenis rumput laut
·        leko-leko ; keris
·        lelepa ; sejenis sandal tradisional yang terbuat dari dahan kelapa.
·        lesa   ; luas
·        limba ; masuk
·        lintah  ; unnuai
·        loi’ya : jahe
·        lolabi ; rencong
·        lolako ; linggis besar, (pontu = linggis kecil)
·        loloa ; perahu sesajen
·        mahafio ; pengguna ganja
·        malambu : dermawan
·        miam-miana : sekarang
·        marefu ; sedih
·        mbaule-ule ; tumbuh susah
·        mearefu : cerdas
·        melampa ; jarang-jarang
·        memindahkah ; hinsune/poindanne.
·        merpati    ; jara-jara
·        mododoro ; gemas
·        mohakki ; cemburu
·        moila ; liar
·        mokiki ; ngilu
·        moporo ; rasa berat
·        morommata ; rasa curiga (apabila melihat orang yang memiliki barang sama seperti barang yg telah hilang)
·        morongga ; rasa sedih (seperti patah hati).
·        morossina ; irih
·        nguhu ; arang hitam
·        ngusu sangga ; bibir sumbing
·        no sa’a na raha ; bersimbah darah
·        onitu lawa : gema
·        ora dao ; emosian
·        pado ; redup
·        pajoma ; kompas
·        pakuta ; sendi
·        pale sukke ; potong miring/serong
·        pandanga ; tombak
·        pasombo ; pingitan
·        paus ; bungkulafa
·        piditi ; panah
·        pitara ; mantra
·        podadanne ; tawar menawar
·        pokoki ; bergesek
·        polanggosi ; saling berkunjung
·        polio ; menjemput
·        pomisiraha ; berkerabat
·        pondaka-ndaka ; jalan berduaan
·        pongaroie ; ketika kita memancing, kemudian ikan yng kita dapat tinggal separuh, karena dimakan ikan yang lebih besar.
·        punto ; sejenis benang terbuat dari kayu
·        rahali ; meja baca al-quran
·        rai ; boneka penjaga kebun
·        rohe ; jodoh
·        sabonsabo ; tumpah-tumpah
·        sapeo ; topi
·        sengka : patri
·        simbbiti : sepakat
·        simpi ; bingkai
·        sippa ; potong/belah
·        sippada ; sejenis pedang arab
·        sippati ; batas/patokan
·        sokko ; sesak
·        sompiri ; membludak
·        sondo ; buram
·        soomie : sumbat
·        suasa ; emas merah (campuran tembaga dan emas)
·        suba    ; sulam
·        sukun  ; bakara
·        tafunuofo ; sayur
·        tambah ; tubari
·        tara ; tali yang terbuat dari akar
·        tarafuju ; kekar
·        tarik gou-gou ; bambu gila
·        temba : ruang tengah
·        tobaro ; tepung sagu
·        toho ; besar
·        tokkuli ; melepuh
·        tompa ; pindah tempat
·        tulambaraka ; serambih
·        turukkumoho ; hewan yang hidup menempel di tebing (sejenis kerang2ngan)
·        ubur ubur; padop-pado
·        uttu-uttu : mengeluh
·        ukir  ; gaganja
·        umokka ; sejenis nyamuk
·        uo ; tanjung
·        wande wakampopo ; angin tenggara
Silahkan tulis komentar dibawah ini jika pembaca mengetahui beberapa kosakata yang hilang atau hampir punah. Serta jika ada kesalahan dalam penulisan silahkan di beri kritik dan sarannya, terimkasih semoga bermanfaat. Semoga bahasa daerah kita tetap lestari...